Kisah Nabi Idris a.s ~ Dalam Al-Qur'an di jelaskan tentang kisah Nabi Idris a.s yaitu dalam surat Maryam ayat 56 dan 57 yang artinya :
"Dan ceritakanlah ( hai Muhammad kepada mereka , kisah ) Idris yang
terdapat di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat
membenarkan dan seorang nabi. 57 - Dan Kami telah mengangkatnya ke
martabat yang tinggi." { Maryam : 56 - 57 }
Nabi Idris adalah salah satu nabi utusan Allah SWT yang diberi tugas untuk
menyampaikan risalah kepada kaumnya. Nabi Idris diberi hak kenabian oleh
Allah setelah nabi Adam As. Nabi Idris hidup sekitar tahun 4533 sampai
dengan 4188 sebelum masehi.Usianya diperkirakan sekitar 345 tahun, ada pula yang menyebutkan
usianya 308 tahun. Hal ini juga disebutkan oleh Ibn Katsir dalam Qishash
al-Anbiya’ yang mengutip keterangan dari Ibn Ishaq.
Nabi Idris bermukim ada yang menyebut daerah Munaf, Mesir, namun adapula yang menyebut
Babilonia. Yang pasti Idris yang sejak kecil belajar ilmu dari Nabi
Syits (Putra Adam as), kepadanya telah diturunkan wahyu kenabian.
Nabi idris as merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam as. Berikut
merupakan Silsilah lengkap asal usul nabi idris adalah, Idris bin yarid
bin Mahlail bin qainan bin anusy bin syits bin adam. Menurut kitab
tafsir, nabi istris hidup seribu tahun setelah Nabi Adam as wafat.
Nabi idris merupakan hamba Allah yang
selalu mempelajari mushaf-mushaf nabi adam as. Ia juga mendapat gelar
sebagai ”Asadul Usud” yang artinya Singa, karena ia tidak pernah putus
asa ketika menjalankan tugasnya sebagai seorang Nabi. Ia tidak pernah
takut menghadapi umatnya yang kafir. Namun ia tidak pernah sombong, ia
juga memiliki sifat pemaaf.
Selain
sifat yang terpuji, Nabi idris as sebagai nabi Allah juga dianugrahi
dengan berbagai kepandian dan kemahiran dalam berbagai disiplin ilmu, ia
juga dianugrahi kemampuan untuk membuat berbagai peralatan untuk
mempermudah kegiatan atau pekerjaan manusia. Dalam beberapa kisah
islam, ia dikisahkan sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan,
menguasai berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi dan
lain lain.
Ibn Ishaq menerangkan, Idris adalah manusia pertama yang menulis dengan pena. Rasul SAW bersabda; “Dahulu,
ada seorang nabi yang menulis dengannya (maksudnya menulis di atas
pasir). Barang siapa yang sejalan dengan tulisannya, demikian itulah
(tulisannya).”
Pada masanya manusia sudah berbicara dalam 72 bahasa.
Saat ia berdakwah kepada kaumnya, Idris sudah menggambar pembangunan
kota-kota sehingga kota yang berhasil dibangunnya berjumlah 188 kota.
dan Nabi Idris pula yang membagi wilayah bumi menjadi empat bagian dan
menetapkan setiap bagiannya seorang raja. Nama-nama raja itu adalah
Elaus, Zous, Esqlebeos, dan Zous Amon.
Kisah Nabi Idris a.s ~ Pada masa nabi idris, pernah suatu
ketika banyak manusia melupakan Allah, sehingga Allah pun menghukum
manusia dengan membuat kemarau yang panjang. Kemudian nabi idris pun
turun tangan, ia memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukum kemarau
panjang tersebut. Allah menghabulkan permohonan nabi idris itu, dan lalu
musim kemarau pun berakhir, hujan turun.
Nabi
Idris as diutus oleh Allah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan
tauhid, dan beribadah menyebambah kepada Allah serta memberi beberapa
pedoman hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksaan di dunia
maupun di akhirat.
Nabi Idris as
disebutkan dalam sebuah hadist sebagai salah seorang dari nabi-nabi
pertama yang berbicara dengan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu surga
selama Mi’raj. Ketik Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’
Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Indris as. Nabi Muhammad bertanya
kepada malaikat Jibril yang mendampinya saat itu ” Siapa orang ini?”
Malaikat jibril menjawab ”Inilah Idris”
Nabi
idris as diyakini sebagai seorang penjahit berdasarkan hadist ; Ibnu
Abbas berkata, ”Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang
petani, Nuh seorang tukang kayu, idris seorang penjahit dan musa adalah
penggembala” (dari Al-Hakim)
Kelebihan
Nabi Idris a.s
Nabi Idris
as memiliki beberapa kelebihan alias mukjizat dari Tuhan:
Pertama, dia manusia pertama yang pandai baca tulis dengan pena. Kepada
Idrislah Allah swt memberikan 30 sahifah alias suhuf lembaran-lembaran ajaran
Tuhan, berisi petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya.
Kedua, Nabi
Idris diberi bermacam-macam pengetahuan mulai dari merancak (merawat) kuda,
ilmu perbintangan (falaq), sampai ilmu berhitung alias matematika.
Ketiga, Nama Nabi Idris sendiri berasal dari kata Darasa yang artinya belajar.
Idris memang sangat rajin mengkaji ajaran Allah swt yang diturunkan kepada Adam
dan Nabi Syits, bahkan yang langsung kepada dirinya. Nabi Idris juga sangat
tekun mengkaji fenomena alam semesta, yang semua merupakan ayat dan pertanda dari
Tuhannya.
Keempat, Nabi Idris as ialah orang yang pertama pandai memotong dan menjahit
pakaiannya. Orang-orang sebelumnya konon hanya mengenakan kulit binatang secara
sederhana dan apa adanya untuk dijadikan penutup aurat.
Idris yang
haus akan ilmu pengetahuan sehari-hari memang disibukkan oleh berbagai
kepentingan, namun ia tetap selalu ingat kepada Tuhan. Dengan berbekal
pengetahuan yang mencapai kelengkapan, dengan kekuatan dan kehebatan yang
mumpuni.
Idris menjadi gagah berani tak takut mati, tak gentar kepada siapa saja,
terutama dalam menyadarkan keturunan Qabil-Iqlima yang saat itu penuh dengan
kesesatan. Dapat dipahami jika ia mendapat gelar kehormatan Asadul Usud alias
“Singa di atas segala singa” dari Allah swt.
Kepada kaumnya, Idris diperintahkan memberantas kebiasaan melakukan kenistaan.
Idris ditugaskan untuk membenahi pekerti rendah, zalim terhadap sesama, suka
permusuhan, serta suka berbuat kerusakan. Kepada keturunan Qabil, Idris
menandaskan, iman kepada Allah bisa memberikan keberuntungan. “Untuk itu wahai
kaumku,” kata Idris,
“Peganglah tali agama Allah, beribdalah hanya kepada Allah. Bebaskan diri dari
azab akhirat dengan cara amal saleh dan kebaikan. Zuhudlah di dunia dan berlaku
adil, mengerjakan shalat sesuai dengan ajaran Tuhan. Berpuasa pada hari
tertentu setiap bulan, jihad melawan musuh agama bikinan setan, serta keluarkan
zakat dan sedekah membantu kaum papa dan kaum yang ditimpa kemalangan”
Nasihat Nabi Idris a.s
Diantara beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya ialah :
1. Kesabaran yang disertai iman kepada Allah membawa kemenangan.
2. Orang yang bahagia ialah orang yang berwaspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal solehnya.
3. Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa maka ikhlaskanlah niatmu demikian pula puasa dan solatmu.
4. Janganlah bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan janganlah
menuntup sumpah dari orang yang berdusta agar kamu tidak menyekutui
mereka dalam dosa.
5. Taatlah kepada raja-rajamu dan tunduklah
kepada pembesar-pembesarmu serta penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan
ucapan syukur dan puji kepada Allah.
6. Janganlah iri hati kepada
orang-orang yang baik nasibnya, karena mereka tidak akan banyak dan lama
menikmati kebaikan nasibnya.
7. Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
8. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya seorang tidak dapat
bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.
Kisah Nabi Idris AS Melihat Surga dan Neraka
Setiap hari malaikat Izroid dan Nabi
Idris as beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris as
mengajukan permintaan ”Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan
neraka?”
Malaikat izroil pun menjawab ”Wahai Nabi Allah, lagi lagi permintaanmu aneh”
Nabi
idris pun di bawa ke tempat yang ingin dilihatnya, tentunya malaikat
izrois telah memohon izin kepada Allah, dan Allah mengizinkannya.
Malaikat izroil berkata lagi ”Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para malaikat pun takut untuk melihatnya”
Kemudian
Nabi Idris pun menjelaskan alasannya ”Terus terang, saya takut sekali
kepada azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi lebih tebal
setelah melihatnya”
Kisah Nabi Idris a.s ~ Saat malaikat izroil dan Nabi Idris
sampai di dekat neraka, nabi idris as langsung pingsan. Malaikat penjaga
neraka merupakan sosok yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa
manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris
as tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan
itu. Tidak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibandingkan dengan
neraka. Api berkobar dahsyat, bunyi yang bermuruh menakutkan dan hal-hal
yang mengerikan lainnya.
Nabi idris
meninggalkan neraka dengan tubuh yang lemas. Selanjutnya, Nabi Idris di
bawah oleh malaikat izroil ke surga. Malaikat Izroil mengucapkan salam
kepada malaikat penjaga pintu surga yaitu Malaikat Ridwan,
Assalamu’alaikum …” berbeda dengan malaikat penjaga neraka, malaikat
Ridwan memiliki paras yang tampan, wajahnya selalu berseri-seri dan
dihiasai dengan senyum yang ramah. Siapaun akan senang untuk
memandangnya. Selain itu juga menampilkan sikap yang amat sopan, lemah
lembut ketika mempersilahkan para penguni surga memasuki tempat yang
penuh kedamaian dan kenikmatan itu.
Tidak
berbeda saat melihat neraka, nabi idris nyaris pingsan saat melihat
surga, bukan karena takut, tapi karena terpesona. Begitu indah dan
menakjubkan apa yang ada di surga. Subhanallah, Subhanallah,
Subhanallah.. ucapan nabi Idris berulang-ulang karena ia begitu terpukau
oleh keindahan surga.
Kisah Nabi Idris a.s ~Dilihatnya sunga-sungai yang airnya
begitu bening seperi kaca. Sementara itu di pingir sungai terdapat
pohon-pohon yang bagian batangnya terbuat dari peak dan emas. Lalu ada
juga istana-istaina untuk para penghuni surga. Di setiap penjuru ada
pohon yang menghasilkan buah-buahan, buahnya pun begit segar, ranum dan
harum.
Nabi idris juga mempunyai
kesempatan untuk berkeliling, ia diiringin oleh para pelayan surga.
Mereka merupaka para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak mudah
yang sangat tampan wajahnya. Mereka menampilkan tingkah laku yang baik,
dan sopan saat berbicara. Tiba tiba nabi idris iingin meminum air sungai
surga. Nabi idris pun meminta izin, ”bolehkah saya meminumnya? Airnya
kelihatan sejuk dan segar sekali”
Lalu
malaikat izroil mengizinkannya, ”Silahkan minum, inilah minuman untuk
penguni surga.” Jawab malaikat izroil. Pelayan surga datang membawa
segelas minum yang terbuat dari emas dan perak. Nabi idris kemudian
meminum air itu dengan nikmat. Dia begitu bersyukur diberi kesempatan
bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Minuman
yang selezat itu tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ucapan hamdalah
berkali-kali pun terucap dari mulutnya ”Alhamdulillah, Alhamdulillah,
Alhamdulillah”
Setelah nabi idris
puas melihat surga, akhirnya tiba jug waktu baginya untuk meninggalkan
surga dan kembali lagi ke bumi. Namun ia tidak mau kembali lagi ke bumi.
Hatinya sudah terpikat oleh keindahan dan kenikmatan surga milik Allah
yang maha kuasa.
Nabi idris as pun berkata ”Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kimata nanti,”
Malaikat
izroil pun menjawab ”Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti,
setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni
surga bersama para Nabi dan orang beriman lainnya,”
Namun
Allah merupakan Tuhan Yang Maha pengasih, terutama kebada Nabi-Nya.
Allah pun mengkaruniakan sebuah tempat yang begitu mulia di langit sana,
dan nabi idris merupakan satu-satunya nabi yang tinggal di surga tanpa
mengalami kematian. Ketika dibawa ke tempat mulia itu, saat itu nabi
idris baru berusia 82 tahun.
Tempat Tertinggi
Dalam Alquran surah Maryam[19] ayat 57, Allah berfirman bahwa Nabi Idris AS ditempatkan oleh Allah ke tempat yang tertinggi.
“Dan Kami tempatkan ia ke tempat (martabat) yang tertinggi.” (QS Maryam[19]: 57).
Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan ayat tersebut mengenai
diangkatnya Nabi Idris AS. apakah ia diangkat ke surga, meninggal dunia
di atas langit, atau hal itu menunjukan kemuliaan Nabi Idris?
Ibn Katsir dalam tafsirnya dan juga dalam Qishash al-Anbiya’ menyatakan, riwayat yang paling kuat mengenai ayat tersebut adalah Nabi Idris AS diangkat ke langit untuk diambil nyawanya.
Hal ini diperkuat dengan keterangan yang diriwayatkan dari Ka’ab atas
pertanyaan dari Ibn Abbas yang diriwayatkan dari Yunus, dari Abdul A’laa
dari Ibn Wahab, dari Jarir bin Hazim, dari Al-A’masy, dari Syamr bin
Athiyah, dan dari Hilal bin Yasar.
Namun demikian, ada pula yang berpendapat bahwa Nabi Idris hanya
diangkat saja oleh Allah ke langit. Hal ini diperkuat dengan keterangan
Imam Bukhari yang meriwayatkan pertemuan Rasulullah SAW dengan Nabi
Idris AS di langit keempat saat melaksanakan Isra dan Mi’raj.
Demikianlah Kisah Nabi Idris a.s semoga dapat kita ambil hikmahnya, semakin menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah, meyakini adanya surga dan neraka dan semoga kita di izinkan oleh Allah masuk ke surga dan di jauhkan dari siksaan api neraka. Aamiin.
Referensi : Cerita Islami, masuk-islam.com, islamnyamuslim